Friday, October 19, 2012

Desain Busana dan Teori

Teori Desain
            Teori Desain Kata ”desain” pertama dipopulerkan dengan bahasa inggris ialah design, yang artinya rancangan, rencana, dan mereka-reka rupa. Dari kata design timbullah kata desain yang berarti menciptakan, memikirkan dan merancang (Soekarno, 2005 :1), Desain dapat pula diartikan agar upaya atau aktifitas untuk pemecahan suatu permasalah yang dipadu oleh suatu sasaran yang ditetapkan (Bruce L.Archer 1968), dan desain dapat juga diartikan  merancang, menciptakan susunan garis-garis, warna, bidang, dan tektur serta memilih unsur-unsur tersebut yang kemudian digunakan untuk menggarap, mengelola, membentuk dan mewujudkan suatu bentuk ciptaan yang mengandung kaidah rasa nilai estetika dari wujud yang dimaksud tersebut (Affendi, 1976:5).
busana miss universe
Ilustrasi
busana kaftan
Ilustrasi desain

Fungsi Busana
Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang melandasi akan teori yang menjelaskan tentang busana :
1.      Teori Melindungi Diri (Protection Theory)
Banyak alasan yang membuat seseorang untuk melindungi dirinya termasuk seseorang memiliki alasan dalam berbusana adalah untuk melindungi diri seseorang cuaca panas dan dingin.
2.      Teori Berhias (Decoration Theory)
Teori pada busana yang mengutamakan estetika adalah agar sipemakai terlihat menarik yang mana teori berhias ini juga untuk mempercantik seseorang ketika memakai busana atau membuat seseorang menarik perhatian lawan jenis atau yang memperhatikannya.Teori ini juga dapat dikatakan sebagai cara untuk melihat menaikkan status sosial seseorang.
3.      Teori Kesopanan (Modesty Theory)
Pada teori ini pendapat bahwa fungsi busana yang didasari akan nilai-nilai atau suatu teori kesopanan terdapat perbedaan dalam penerapan suatu teori kesopanan dalam berbusana yang diiringi beberapa faktor :
  1. Berbedanya nilai kesopanan disetiap kebudayaan
  2. Tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat tersebut terhadap konsep kesopanan yang berbeda-beda sesuai dengan usia dan latar belakang kehidupan seseorang.
Klasifikasi Busana

Berdasarkan gender busana dibagi yaitu busana wanita dan pria, Busana merupakan hal yang penting dalam kehidupan oleh karena itu busana dapat digolongkan berdasarkan kegunaan sipemakai yang disesuaikan dengan keadaan, dan karakter penampilan yaitu :

1.      Ready To Wear


Adalah suatu jenis busana yang dapat dikenakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya (wearability), dan biasanya diproduksi secara massal atau terbatas dalam berbagai pilihan ukuran dan warna serta yang terpenting adalah ketahanan dan proses perawatan serta pemeliharaan busana yang tidak rumit.

2.      Artwear

Yaitu bentuk busana yang rancangannya lebih menonjolkan aspek estetika dibandingkan dengan fungsionalnya, ada beberapa jenis artwear yaitu avant garde dan radical wear. Artwear diproduksi secara manual dan dilakukan dengan pengerjaan tangan bukan mesin.

3.      High Fashion

Dalam bahasa Indonesia berarti adibusana yang mana proses produksinya dan pengerjaannya rumit, materialnya memiliki kualitas tinggi, perhatian dan perlakuan khusus terhadap aspek detail, jahitan busana serta ketepatan dengan bentuk tubuh dan ekslusif yang sangat terbatas, biasanya karakter busana ini anggun dan elegan namun aspek pemeliharaannya busana ini tergolong rumit dan harus hati-hati.



Prinsip-prinsip Desain Busana

1.      Pengulangan  (Repeat)

Pengulangan adalah sesuatu yang dibuat dengan berulang-ulang atau pemakaian lebih dari satu kali, dan hal yang sama disusun dalam posisi yang berbeda tetapi dengan bentuk yang sama.

2.      Proporsi (proportion)

Proporsi adalah keseimbangan antara garis,bentuk dan warna dalam peletakan.

3.      Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan adalah sesuatu yang terbagi merata dan mengakibatkan terwujudnya keseimbangan atau kestabilan dalam penempatan.

4.      Irama (Rhythm)

Irama adalah suatu gerakan yang terorganisir, aspek ketebalan, jejak, keseimbangan pada garis dan aspek-aspek lainnya dan garis dengan sendirinya telah mengandung irama.

5.      Komposisi

Komposisi adalah Penyusunan unsur-unsur dalam suatu wadah (bidang atau ruang) dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan prinsip-prinsip rupa.

            Dalam perancangan, unsur-unsur desain biasanya dikaitkan dengan segala sesuatu bahan/material yang akan digunakan pada proses pembuatan  produk akhir. (Alberta H,”catatan perkuliahan”). Prinsif desain yang dipakai dan disesuaikan dengan kondisi desain tidaklah selalu harus dipakai semuanya dalam satu desain sebab akan menimbulkan kesan tumpang tindih karena desain yang baik adalah desain yang tepat dalam penempatan unsur-unsur didalam desainnya (Davis :1980,191-275). 

No comments:

Post a Comment