Friday, October 19, 2012

Senyum pada hakikatnya adalah sebuah kebutuhan pada jiwa manusia

Senyum pada hakikatnya adalah sebuah kebutuhan pada jiwa manusia

Tersenyum Tersenyum, terlihat mudah dilakukan kelihatannya.  Hanya butuh beberapa detik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum.  Dan hanya butuh 7 detik untuk mempertahankan  senyum agar terlihat sebagai ungkapan ketulusan dari hati kita.

Tetapi mengapa hal yang terlihat sederhana ini jarang terlihat?  Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun dari wajah-wajah itu.  Banyak wajah juga yang diantara dua matanya mengkerut.  Menyeramkan dan tampak garangdan suram.  Duh...

Senyum itu sudah hilang Dari wajah banyak orang yang banyak utang.  Mengapa senyuman – bahkan tawa ceria – yang  selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, hilang begitu saja.  Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa telah kehilangan senyum manis mereka. Para remaja dan anak-anak pun telah tertular kerutan-kerutan yang nampak pada wajah mereka .


Senyum pada hakikatnya adalah \"pillar of Islam\" satu anugerah indah Dari Tuhan Yang Maha Pengasih.  Tuhan sengaja menganugerahkan  senyum sebagai bagian Dari keindahan manusia.  Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia.  Dunia akan jauh lebih indah bila masyarakatnya gemar tersenyum.

 Hidup dan kehidupan manusia pun lebih indah dan menenteramkan hati, apabila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita.  Terutama senyum Dari wajah kita sendiri.  Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum?  Dan bukankah jauh lebih enak bila kita memberikan senyum?

Sobat, senyum sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan begitu banyak keajaiban.  Setidaknya Dari berbagai pengalaman dalam hidup yang saya alami.  Yap, dalam hidup saya, saya menemui banyak keajaiban dalam senyuman itu.  Bentuknya macam-macam. enzyme  kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya Dari sebuah senyuman.
Senyum pada hakikatnya adalah sebuah kebutuhan pada jiwa manusia.  Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya.  Bila manusia tidak senang akan tersenyum, maka ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya.  Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan dan keraguan.  Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang.  Sang pikir yang terluka membuat hidup terasa penuh beban yang menghimpit.
Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa. 
Ia kecil, tapi bermakna raksasa. 
Ia mudah, tapi sangat berharga. 
Karenanya,....
Tersenyum lah sobat....
Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup anda.
Dan...
Bagikanlah keajaiban senyum ini bagi hidup sesama kita.

No comments:

Post a Comment